TIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


MAKALAH
TIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Oleh :
Nama : Mohamad Nur Ikhwan
NIM : 1 0 3 7 1 1 0 1 7

Jurusan Tadris Kimia Fakultas Tarbiyah
IAIN WALISONGO SEMARANG
2010

  1. LATAR BELAKANG
Transformasi dunia karena revolusi tekhnologi telekomunikasi dan komputer menjadi agenda utama perubahan dunia saat ini. Dunia tidak lagi dapat dipandang sebagai benua – benua terpisah atau kumpulan negara yang terpisah, meelainkan dunia menjadi saraf global telekomunikasi dan komputer telah mengantarkan masyarakat memasuki era globalisasi.
Pendidikan sebagai bagian penting kehidupan masyarakat di era global harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya ketrampilan intelektual, sosial, dan personal. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai kompetensi peserta didik. Ketrampilan intelektual, sosial dan personal dibangun tidak hanya dengan landasan rasio dan logika saja, tetapi juga inspirasi, kreatif, emosi dan spiritual.sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran yang sesuai di era global ini.
Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian/evaluasi.evaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan membandingan hasilnya dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Nana sudjana (1998) menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah menyesaikan pengalaman belajarnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar mengajar siswa, bahkan guru mengalami kejenuhan. Oleh karena itu, perlu sebuah variasi agar proses belajar mengajar tidak menjenuhkan. Diantaranya dengan pemanfaatan teknologi infirmasi dan komunikasi.
"Tahun ini kita sudah memberikan akses ke lebih dari sepuluh ribu sekolah terutama SMA dan SMK, bahkan SD dan SMP pun sudah mulai online. Semua perguruan tinggi negeri sekarang sudah online dengan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) dan lebih 100 perguruan tinggi swasta sudah online," kata Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo usai membuka Simposium Internasional Open, Distance, and E-Learning 2007 di Discovery Kartika Plaza, Kuta, Denpasar, Bali, Rabu (14/11).
Lebih lanjut Bambang mengatakan, program TIK tidak hanya dibatasi pada pendidikan formal, bahkan sekarang pun pada pendidikan nonformal sudah terdapat program TIK. Saat ini, kata dia, telah diselenggarakan program kursus komputer yang pada akhir program memberikan sertifikasi bertaraf internasional. "Sertifikasi itu namanya International Computer Driving License (ICDL). Ini mulai dikembangkan pada pendidikan nonformal," ujarnya.

  1. PEMBAHASAN
  1. PENDIDIKAN
  1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah proses untuk mendidik manusia menjadi berbudaya, seperti mengemban budaya persatuan dan kesatuan, kewirausahaan,kreativitas, kejujuran, kedisiplinan, etos kerja, dan semacamnya yang ditampakkan dalam bentuk ketrampilan dan kecerdasan dengan penuh tanggung jawab sehingga memenuhi persyaratan logika, estetika, dan etika. (syaiful,2006:221)
  1. Sarana dan Prasarana
Hafidsz (1989) mengatakan ” sarana dan pendidikan adalah peralatan dan perlengkepan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat – alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan dan pengajaran, sepert halaman, kebun, taman, sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan”.
  1. Kegiatan Belajar Mengajar
KBM memuat gagasan – gagasan pokok pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan, serta gagasan – gagasan pedagogis dan andragogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik. Komponen ini menyebutkan bahwa belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna da pemahaman. Dengan demikian, dalam praktiknya, guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar ada pada diri siswa sendiri, sedangkan guru bertanggung jawab menciptakan situasi yang menyenangkan, yang bisa mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.(Depdiknas,2007:25)
  1. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual adalah pengetahuan dan ketrampilan siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru ketika ia belajar.(Nurhadi,2002:127)
John A. Zahorik dalam Contructivist Teaching (1995: 14-22) mencatat lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktik pembelajaran kontekstual.Lima elemen yang dimaksud sebagai berikut.
  1. pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge)
  2. Pemeroleh pengetahuan baru (acquiring knowledge) dengan cara mempelajari secara keseluruan dulu, kemudian memerhatiakn detailnya.
  3. pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), yaitu dengan cara menyusun (a) konsep sementara (hipotesis), (b) melakukan sharing kepada orang laen agar mendapat tanggapan (validasi), dan atas tanggapan itu (c) konsep tersebut direvesi dan dikembangkan.
  4. mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge).
  5. melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap stragtegi pengembangan pengetahuan tersebut
  1. TIK
Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat menurut deret ukur. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik! Oleh karena itulah para cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangankehumanisannya.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.
Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
  1. Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,
  2. Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
  3. Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,
  4. Pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
  5. Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
  1. E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
  2. Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
  3. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. (Rosenberg, 2001: 28)
  1. SIMPULAN
  1. TIK sebagai media pembelajaran dapat mempermudah para pendidik dan pesrta dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
  2. E-learning merupakan suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer sehingga, tanpa harus ada tatap muka antara pendidik dan peserta didik.
  3. Di I ndonesia mulai menggunakan TIK sebagai media pembelajaran dari pendidikan formal maupun non formal.
  4. Pendidikan di era global memerlukan variasi pembelajaran yang sesuai dengan era sekarang ini, yaitu dengan memanfaatkan TIK

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Depdiknas. 2007.Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. Jakarta: BP Dharma Bhakti.
Depdiknas. 2007.Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual. Jakarta: BP Dharma Bhakti.
Faturohman, Pupuh.2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Aditama
Sagala, Syaiful. 2006. MBSM. Jakarta: Nimas Multima
Syaodih, Nana. 2006. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah. Bandung : Reflika Aditama